• Jelajahi

    Copyright © kuliner Enak
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Follow us

    Ambon Tuan Rumah "Coral Triangle Day" 2014

    Pituluik Media
    Saturday, May 3, 2014, May 03, 2014 WIB Last Updated 2019-08-27T13:06:49Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Ambon Tuan Rumah "Coral Triangle Day" 2014
    Coral Triangle Day.
    Kota Ambon, Provinsi Maluku akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan "Coral Triangle Day" (CTD) pada 9 Juni 2014.

    "CTD merupakan kesepakatan enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Salomon, untuk menentukan satu hari khusus bagi penyelamatan karang dan pesisir," kata Executive Secretary National Coordinating Comittee Victor Nikijuluw di Ambon, Rabu.

    Menurut dia, CTD telah dilaksanakan sejak 2012, dimulai di Denpasar, sedangkan 2013 akan dilakukan di Bitung dan Buleleng Bali.

    "Ambon memiliki potensi yang tidak kalah menarik dari daerah lain mengenai terumbu karang dan ekosistem laut yang masih terjaga dengan baik," katanya.

    Victor mengatakan, penyelamatan terumbu karang dan pesisir merupakan hal penting meskipun terlihat kecil, karena akan memberikan keuntungan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan hidup mayarakat Maluku.

    "Kami memberikan apresiasi kepada Wali Kota Ambon yang telah bekerja dengan baik sehingga pertemuan Coral Triangle Initiative and Coral Reef, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) antarkepala daerah se-provinsi berjalan dengan baik," ujarnya.

    Ia menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan langkah awal penyelamatan terumbu karang.

    "Hari ini kita melakukan banyak hal untuk menyelamatkan pesisir, yang dimulai dengan penanaman mangrove di pantai Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, serta transplantasi karang," ujarnya.

    Ia menjelaskan, setelah pertemuan akan ditindaklanjuti dengan deklarasi Ambon yang ditandatangani oleh kepala daerah se Maluku untuk menyelamatakna terumbu karang disetiap daerah.

    Upaya tersebut, lanjutnya, juga harus ditindaklanjuti dengan menjaga kebersihan pantai dan laut agar ekosistem tetap terjaga demi masa depan anak cucu.

    "Kami berharap deklarasi Ambon menjadi komitmen bersama kabupaten dan kota di Maluku untuk melestarikan terumbu karang," ujarnya. **

    **Sumber: ANTARA Maluku


    Coral Triangle Day
    Peta Kawasan Coral Triangle.
    Coral Triangle Merupakan Rumah bagi 3.000 Spesies Ikan

    Kementerian Kelautan dan Perikanan, sejumlah organisasi pemuda, serta komunitas pencinta penyu (Turtle Guard) Universitas Udayana, Bali menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Kawasan Segitiga Karang "Coral Triangle Day" di Pantai Kedonganan, Teluk Jimbaran, Provinsi Bali.

    Manajer Program Kelautan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, Dewi Satriani mengatakan, sepekan rangkaian peringatan Hari Kawasan Segitiga Karang (Coral Triangle Day), rencananya akan diperingati setiap tanggal 9 Juni, sehari setelah peringatan Hari Kelautan Se-Dunia tanggal 8 Juni.

    Ribuan sukarelawan dari sejumlah daerah ikut bergabung dalam puncak peringatan Coral Triangle Day di Bali. “Ini baru pertamakalinya, Bali dipilih menjadi lokasi puncak peringatan Coral Triangle Day. Banyak sekali komunitas yang memusatkan kegiatan di laut, ada penyelam, pelaku pariwisata dan ada perikanan," ungkap Dewi Satriani. “Peringatan juga dilakukan di Aceh, Manado, Ambon dan Raja Ampat, Papua,” lanjutnya.

    Dewi menambahkan, rangkaian peringatan ini diisi dengan sejumlah kegiatan secara serentak antara lain, festival pantai, bersih-bersih terumbu karang dan pantai (beach and reef clean up), kompetisi memasak aneka hidangan laut, seminar kelautan, dan pemutaran film, dan masih banyak lagi perlombaan terkait lingkungan hidup.

    Pihak WWF menyerukan agar para pemangku kepentingan di Indonesia dapat mendedikasikan satu hari pada tanggal 9 Juni untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya ekosistem terumbu karang bagi ketahanan pangan dan keberlanjutan perikanan dunia.“Yang paling berkepentingan dengan sumber daya laut, salah satunya pelaku usaha (perusahaan) sektor perikanan. Kalau mereka tidak peduli dapat dipastikan bisnisnya tidak akan berkelanjutan. Saat ini (regulasi kelautan) Indonesia salah satu yang terbaik di dunia, tapi pelaksanaannya yang masih sangat kurang,” kata Dewi Satriani.

    Indonesia berinisiatif mengupayakan perlindungan kawasan terumbu karang sebagai wujud kemitraan strategis Indonesia di pentas dunia dan telah dicanangkan oleh Presiden RI pada Konferensi Kelautan Dunia (World Ocean Conference) tahun 2009 di Manado .

    Pakar mengatakan, Kawasan Segitiga Karang (Coral Triangle) merupakan lokasi kelautan dengan tingkat keanekaragaman hayati karang paling tinggi di bumi, sama pentingnya dengan hutan hujan Amazon dan dataran rendah Kongo bagi kehidupan planet ini. Kawasan ini memiliki lebih dari 500 jenis karang, meliputi enam juta hektar luasan laut yang dinaungi oleh enam negara – Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.

    Keenam negara dengan kawasan terumbu karang dunia itu merupakan wilayah yang menjadi sumber kehidupan bagi lebih dari 120 juta orang yang tinggal di daerah pesisir serta ribuan unit usaha baik kecil, maupun besar di sektor perikanan dan pariwisata.

    Kawasan Segitiga Karang (Coral Triangle) merupakan rumah bagi 3.000 spesies ikan karang dan komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi seperti tuna. Coral Triangle juga merupakan rumah bagi lumba-lumba, paus, hiu, pari, serta enam dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia.

    Perayaan Coral Triangle Day di Kedonganan, Bali diharapkan menjadi momen penting bagi masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung untuk mendapatkan informasi mengenai aneka makanan laut ramah lingkungan, yang dihasilkan dari praktik-praktik yang tidak merusak serta legal, tentang satwa laut dilindungi dan berbagai informasi lain mengenai laut.

    Aktivis mengatakan, Inisiasi Coral Triangle Day di Pulau Dewata Bali merupakan salah satu wujud kampanye global yang bertujuan meningkatkan kepedulian publik terhadap masalah-masalah pengelolaan sumber daya laut Indonesia, terutama yang memiliki kaitan erat dengan masalah-masalah perikanan, polusi, pemanasan global, dan bisnis pariwisata yang lebih bertanggung jawab.

    Kegiatan dimeriahkan dengan karnaval pantai menampilkan parade ogoh-ogoh yang melambangkan spesies-spesies unik kelautan seperti penyu, hiu, tuna dan demonstrasi memasak seafood yang berkelanjutan oleh koki selebritis, Bobby Chinn, serta menampilkan pentas musik lingkungan.

    Peringatan Hari Terumbu Karang Sedunia juga didukung oleh para produsen makanan laut. Salah satu diantaranya adalah Sea Delight, perusahaan importir makanan laut beku (frozen food) asal Amerika Serikat.

    Sea Delight merupakan perusahaan asal AS pertama yang beroperasi di Indonesia yang menyatakan diri bergabung penuh sebagai anggota Seafood Savers, sebuah initiatif WWF untuk reformasi industri seafood agar ramah lingkungan dan berkelanjutan. (voa/A-147/)***

    ***artikel ini sebelumnya diposting di halaman Pikiran Rakyat Online pada Minggu, 10/06/2012 
    untuk berbagi info dan edukasi maka artikel ini kami posting kembali dengan tetap menyertakan sumber aslinya. 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +